2013 LEMBAR PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH. Makalah ilmiah yang berjudul “pandangan hukum karma dalam agama (Islam dan Buddha)” yang disusun oleh suciati putri, nim: 30400111032 mahasiswa jurusan sosiologi agama fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik . Samata-Gowa 23 December 2013. Menyetujui, Dosen Agama buddhis.
Dasa Punnakiriyavatthu, Inilah 10 Cara Perbuatan Kebajikan ala Buddhis – Inti Ajaran Buddha yang tertuang dalam Dhammapada 183 adalah “Janganlah berbuat jahat, perbanyak perbuatan baik, sucikan hati dan pikiran, inilah ajaran para Buddha” Sumber Gambar Bahtera Ilmu – Lalu apa yang dimaksud perbuatan baik menurut Buddha Dharma. Sang Buddha menjelaskan ada 10 cara melakukan perbuatan baik yang kemudian disebut dengan Dasa Punnakiriyavatthu. Dasa Punnakiriyavatthu terdiri dari empat kata, yaitu dasa, punna, kiriya, dan vatthu. Dasa artinya sepuluh, Punna artinya jasa, baik, bajik, manfaat, berguna, Kiriya artinya melakukan, vatthu artinya dasar, hal, cara. Dasa Punnakiriyavatthu artinya sepuluh cara untuk melakukan perbuatan bajik atau baik. Bagi umat Buddha sangat dianjurkan untuk melaksanakan salah satu atau keseluruhan dari dasa punnakiriyavatthu tersebut. Sepuluh cara untuk melakukan perbuatan baik terdiri dari DANA Dana berarti beramal/memberi/membantu/menolong makhluk lain tanpa mengharapkan balasan dari mereka yang telah menerima dana kita. Dana dapat diberikan dalam bentuk materi/barang dan non materi. SILA Sila artinya hidup bersusila, perbuatan, etika, moral. Sila terdiri dari Pancasila lima latihan kemoralan. Pancasila dilaksanakan oleh umat Buddha dalam kehidupan delapan latihan kemoralan. Atthasila dilaksanakan oleh umat Buddha biasa yang berlatih menjalankan hidup sederhana. Biasanya atthasila dilaksanakan setiap tanggal 1,8,15,23 setiap bulan pada penanggalan Majjhima Sila terdiri dari sepuluh latihan kemoralan. Sila ini dilaksanakan oleh samanera atau samaneri calon bhikkhu/ni dalam kehidupan sehari-hari. Samanera hidup sebagai pertapa hidup berpindah-pindah dari satu tempat ketempat yang lain.Patimokkhasila adalah sila yang dilaksanakan oleh para bhikkhu dan bhikkhuni dalam kehidupan sehari-hari. Bhikkhu melaksanakan sila berjumlah 227 latihan, bhikkhuni melaksanakan sila berjumlah 311 latihan. BHAVANA Bhavana/meditasi/samadhi artinya mengembangkan pikiran yang baik tertuju pada satu objek. Bhavana terdiri dari 2 macam, yaitu Samatha bhavana meditasi yang bertujuan untuk mencapai ketenangan batin. Obyek meditasi ini berjumlah 40 macam. Hasil dari meditasi ini adalah Abhinna kekuatan batin.Vipassana bhavana meditasi yang bertujuan untuk mencapai pandangan terang. Objek meditasi ini berjumlah 2 macam yaitu Nama dan Rupa. Hasil meditasi ini adalah kesucian atau Nibbana. APACAYANA Artinya rendah hati dan hormat menghormati mereka yang lebih tua dan yang pantas diberi hormat. Dengan sikap rendah hati dan hormat kelak akan terlahir dalam keluarga luhur. Sifat sombong adalah lawan dari sifat apacayana. Merasa dirinya lebih hebat, lebih pintar, lebih tinggi statusnya dari orang lain adalah sifat sombong. VEYYAVACCA Artinya berbakti serta bersemangat dalam melakukan hal-hal yang patut dilakukan. Berbakti mengakibatkan seseorang memperoleh penghargaan dari masyarakat. Sumber Gambar NALANDA FOUNDATION PATTIDANA Artinya suka membagi kebahagiaan kepada yang lain, tidak kikir dan tidak mementingkan diri sendiri. Pattidana juga berarti melaksanakan perbuatan baik atas nama keluarga kita yang telah meninggal dengan harapan semoga mereka ikut berbahagia melihat kita berbuat kebaikan. Dalam melaksanakan hal ini berakibat terlahir dalam keadaan tidak kekurangan bahkan berlebihan dalam berbagai hal. PATTANUMOTANA Artinya bersimpati terhadap kebahagiaan orang lain, tidak merasa iri hati. Pattanumodana sama dengan Mudita. DHAMMASAVANA Artinya mempelajari dan sering mendengarkan dhamma khotbah/ceramah dhamma. Sering mendengarkan dhamma akan menambah kebijaksanaan. DHAMMADESANA Artinya menyebarkan atau menerangkan dhamma. Menyebarkan dan mendengarkan dhamma berbuah dengan bertambahnya kebijaksanaan. DITTHUJUKAMMA Artinya berpandangan hidup yang benar. Pandangan hidup yang benar lahir dari pikiran yang benar. Pikiran benar adalah pikiran yang telah terbebas dari Lobha, Dosa, Moha. Berpengertian dan berpandangan hidup yang benar berbuah dengan diperkuatnya keyakinan.
31ALAM KEHIDUPAN AGAMA BUDDHA. 1/11/2015 06:28:00 pm hendi 1 comment. Menurut pandangan Agama Buddha, bumi kita ini hanya merupakan salah satu titik kecil saja di alam semesta, dan bumi bukan merupakan satu-satunya tempat kehidupan makhluk. Juga bukan hanya manusia dan binatang yang merupakan makhluk yang hidup di bumi ini.
Oleh Deddy Sukamto & Majaputera Karniawan, Kebaikan dalam pengertian umum Kebaikan adalah suatu nilai yang ada dalam setiap enam agama besar yang diakui di Indonesia dan juga dalam ajaran agama maupun kepercayaan lainnya. Kebaikan juga adalah sebuah nilai universal yang dapat dipahami oleh semua manusia. Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kebaikan berakar pada kata baik’ yang berarti elok, patut, teratur; berguna; tidak jahat, sedangkan kebaikan sendiri berarti sifat baik ataupun perbuatan baik KBBI Kebaikan juga sering diasosiasikan dengan kebajikan, yang secara arti kata, kebajikan berarti sesuatu yang mendatangkan kebaikan keselamatan, keberuntungan, dsb; juga berarti perbuatan baik Ibid. Banyak tokoh umum yang juga mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan mengentaskan ketidakadilan serta kejahatan tanpa menjelaskan secara definitif apa itu kebaikan. Setiap agama pun memiliki nilai kebaikannya sendiri, sehingga sulit menemukan kebaikan menurut pendapat ahli, hal ini dikarenakan kebaikan adalah istilah lazim yang sudah diketahui khalayak umum. Kebaikan dalam Ajaran Buddha Melakukan kebaikan kebajikan berarti menjadi baik kepada sesama, yaitu menjadi bermanfaat bagi sesama atau murah hati Dhammavuddho, 20083 Dalam bahasa Pali, ada beberapa kata yang berarti kebaikan dan kebajikan. Seperti Kusala yang berarti Kebaikan; Punna berarti kebajikan, jasa.; sedangkan Succarita berarti perbuatan kebaikan, bisa melalui perbuatan jasmani, ucapan, maupun pikiran. The Thai Buddhist Sangha Order dalam Ping 201622 menjelaskan berbagai pokok ajaran Buddha yang berhubungan dengan kebajikan Punna No. Palivacana Arti Bahasa Indonesia Sumber 1 Punnam Corehi Duharam Kebajikan tidak dapat dirampok Sam. Sa. 15/50. 2 Punnam Sukham Jivitasankhayamhi Kebajikan memberikan kebahagiaan pada saat ajalnya tiba Khu. Dha. 25/59. 3 Sukho Punnassa uccayo Kebahagiaan berasal dari akumulasi kebajikan Khu. Dha. 25/30. 4 Punnani paralokasmim patittha honti paninam Kebajikan akan melindungi dalam kehidupan yang akan datang Sam. Sa. 15/26; San. Pancaka 22/44; Khu. Ja. Dasaka 27/294. 5 Punnani kayiratha sukhavahani Kebajikan akan membawa kebahagiaan Sam. Sa. 15/3. An. Tika. 20/198. Sumber tabel Pengolahan sendiri. Pada dasar ajarannya, Buddha mengajarkan untuk menghindari segala bentuk kejahatan, mengembangkan kebaikan, dan mensucikan pikiran dari sini sudah terlihat dengan jelas bahwa Ajaran Buddha berorientasi pada perbuatan kebajikan Succarita dan mencegah perbuatan buruk Duccarita serta membuat pikiran menyingkir dari hal-hal yang menimbulkan kekotoran yaitu keserakahan, kebencian, dan kebodohan batin. Ketiga hal ini disebut Tiga macam nasihat Sang Buddha Buddha Ovada, Ping, 201627-29. Seseorang yang mempelajari Ajaran Buddha, pertama-tama harus mengetahui dan mampu menghindari serta mencegah semua perbuatan buruk Duccarita. Kesemuanya dari sini dikelompokan melalui 3 tiga jalur yaitu perbuatan buruk melalui jasmani Kaya duccarita, ucapan Vaci duccarita, dan pikiran Mano duccarita dalam U Jotalankara, 201355-56. Apapun jenisnya, perbuatan buruk ini disebut sebagai kualitas tidak bermanfaat atau tidak baik Akusala dhamma yang harus segera diatasi. Ada sepuluh macam duccarita yang harus dihindari Ibid, 201355-65 sebagaimana diterangkan pada tabel berikut No Perbuatan Duccarita Dikatakan terjadi jika Faktor terjadinya lengkap Melalui jalur 1 Membunuh Mahluk hidup Sadar itu Mahluk hidup Kehendak untuk membunuh Usaha untuk membunuh Kematian akibat membunuh. TINDAKAN JASMANI 2 Mencuri Kekayaan orang lain Sadar itu milik orang lain Kehendak untuk mencuri Usaha mencuri Terjadi pencurian akibat usaha. 3 Melakukan hubungan seksual yang salah Objek terlarang perempuan di bawah perwalian Hasrat seksual untuk menikmatinya Upaya untuk menikmati Memasukan alat kelamin ke dalam kelamin orang lain. 4 Berbohong Suatu hal yang tidak benar Kehendak untuk menipu Usaha untuk berbohong Berbicara kebohongan pada orang lain. UCAPAN 5 Memfitnah/ Memecah belah Hubungan yang akan dipecah Pikiran untuk memecah belah Usaha memecah belah Berbicara untuk memecah belah. 6 Ucapan kasar Ada pihak lain untuk dilecehkan Pikiran marah Melakukan pelecehan. 7 Ucapan omong kosong/gosip Adanya pembicaraan tidak masuk akal atau tidak ada untungnya Terdapat topik-topik sejenis. 8 Tamak, iri hati Properti atau materi orang lain Menunjuk dengan mengharapkan “Kalau saja itu milikku”. PIKIRAN 9 Keinginan jahat Ada mahluk lain Berpikir untuk menyakiti mahluk lain. 10 Pandangan salah Sikap menyesatkan dalam memandang objek Pemahaman berdasarkan konsep yang salah. Sumber tabel Pengolahan sendiri. Setelah mengetahui jenis-jenis perbuatan buruk yang harus dihindari, seseorang perlu berusaha semaksimal mungkin menghindarinya dan mencegahnya untuk timbul, dengan menghindari kejahatan sebagai awal kebajikan. Menghindari perbuatan jahat dan memulai melakukan perbuatan baik tidak perlu dalam hal yang besar, untuk melakukannya dibutuhkan tekad yang kuat, usaha berkesinambungan dan terus menerus. Agar seseorang dapat menjadi semakin baik, usaha ini harus sering dilatih dan dikembangkan dalam kehidupannya. Dalam rangka mengembangkan kebaikan, ada 10 hal yang dapat dikembangkan, yang dinamakan 10 dasar perbuatan baik Dasa Puna Kiriya Vatthu, Iti 230 dalam U Jotalankara, 201371-81 Memberi Dana Memberi adalah bermurah hati, perbuatan derma yang patut dipuji merupakan dasar atau landasan untuk memperoleh berbagai keuntungan atau manfaat. Bentuknya tidak selalu materi, bisa saja berupa non materi. Ada tiga jenis Dana yang paling umum A. Amisa Dana adalah pemberian dalam bentuk benda atau materi; B. Abhaya Dana adalah memberi perlindungan dari bahaya, bisa dari para penguasa yang jahat, pencuri, kebakaran, musibah, binatang buas, musuh, perang, dan lain sebagainya; C. Dhamma Dana adalah memberikan ajaran kebenaran Dhamma dengan pikiran murni, pemberian berbentuk spiritual-religi dengan tujuan mengajarkan jalan menuju akhir dari penderitaan dukkha dan mencapai nibbana. Diantara ketiga jenis ini, Sang Buddha menyatakan Dhamma Dana adalah yang terbaik Moralitas Sila Moralitas adalah aturan, sebuah tatanan aturan yang menjadi dasar tingkah laku baik secara jasmani maupun ucapan. Umat Buddha sedikitnya menjalankan 5 lima aturan sila Pancasila yaitu menghindari pembunuhan mahluk hidup, menghindari pengambilan barang yang tidak diberikan, menghindari perbuatan asusila, menghindari ucapan yang tidak benar, dan menghindari minuman memabukkan hasil penyulingan atau peragian yang menyebabkan lemahnya kesadaran DN33. Sangiti Sutta. Pada hari Uposatha, umat Buddha melaksanakan 8 delapan Sila Disebut Atthasila, Atthangauposatha sila – Saṅkhittūposatha Sutta, yaitu 5 lima sila tadi ditambah menghindari makan makanan setelah tengah hari; menghindari menari, menyanyi, bermain musik, melihat pertunjukan, memakai dan berhias dengan bebungaan, perhiasan, wewangian, kosmetik untuk tujuan menghias dan mempercantik diri; menghindari penggunaan tempat tidur yang tinggi dan besar/mewah atau melaksanakan 9 sembilan Sila Disebut Navasila, Navangauposatha sila – Navaṅguposatha Sutta, yaitu 8 delapan Sila ditambah bertekad akan berdiam dalam pikiran memancarkan cinta kasih terhadap semua makhluk. Menjalankan sila selain kewajiban juga adalah suatu bentuk kebaikan yang bisa membawa manfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Bhavana Samadhi, meditasi pengembangan mental Meditasi adalah pengembangan mental, sebuah perbuatan baik yang juga bermanfaat bagi melatih pikiran sendiri. Ada 2 dua hal yang harus dikembangkan dalam meditasi, yaitu Samatha ketenangan batin dan Vipassana pandangan terang. Apacayana Apaciti Rasa Hormat Secara harfiah berarti kehendak yang timbul dari dalam diri seseorang untuk menghormat kepada orang yang bijaksana atau orang yang lebih tua dengan berdiri dari tempat duduknya dan memberikan penghormatan tanpa mengharapkan pamrih apapun. Rasa hormat sebagai suatu dasar perbuatan baik yang patut dipuji, misalnya ketika pergi menemui seorang bhikkhu senior, kita membawakan mangkuk dan jubah kepadanya, memberikan penghormatan kepadanya, menunjukkan jalan, dan sebagainya. Ada 4 empat manfaat bagi seseorang yang menghormati orang yang lebih tua yaitu umur panjang, paras bagus, kebahagiaan, dan kekuatan. Veyyavacca Pelayanan Arti sesungguhnya adalah kehendak yang muncul dalam diri seseorang dalam menjalankan tugas-tugas atau kewajibannya kepada seorang yang lebih tua atau merawat mereka yang sakit dengan pikiran tulus dan murni. Pelayanan sebagai dasar perbuatan baik yang patut dipuji harus dijalankan dalam bentuk menjalankan tugas dan kewajiban baik besar maupun kecil, seperti bakti kepada orang tua, memenuhi tugas dari guru, dan sebagainya. Pattidana Pelimpahan jasa Arti sesungguhnya adalah kehendak yang muncul dari dalam diri seseorang untuk mendedikasikan jasa kebajikan kepada yang lainnya. Seseorang berbagi jasa kebajikan sebagai dasar perbuatan baik misalnya ketika seseorang melakukan suatu perbuatan baik seperti berdana bunga atau makanan, ia mendedikasikan perbuatan baiknya dengan berharap “semoga perbuatan baik ini dapat dinikmati oleh seseorang, atau semua makhluk”. Pattanumodana Bergembira atas kebaikan orang lain Arti sesungguhnya adalah kehendak yang muncul dari dalam diri seseorang yang bergembira atau bersukacita dengan jasa kebajikan yang diperbuat oleh orang lain yang telah dilakukan. Pattanumodana juga sama dengan Muditta simpati, yaitu bersimpati atau turut bahagia dengan kebaikan dan kebahagiaan makhluk lain. Hal ini dapat dilakukan misalnya ketika telah melihat perbuatan baik yang dilakukan orang lain, kita turut berbahagia dengan mengucapkan terima kasih’, bagus’, baik sekali’, sādhu’, dan sebagainya. Dilakukan saat orang lain berbagi jasa kebaikan dengan kita ataupun ketika orang lain telah melakukan perbuatan baik. Dhammadesana Membabarkan Dhamma Arti sesungguhnya adalah kehendak yang muncul dari dalam diri seseorang yang membabarkan Dhamma ajaran kebenaran atau memberikan ceramah Dhamma tanpa mengharapkan imbalan, pamrih, ataupun penghargaan. Semata-mata agar para pendengar dapat memperoleh manfaat dari Dhamma yang kita sampaikan. Dhammasavana Mendengarkan pembabaran Dhamma Arti sesungguhnya adalah kehendak yang muncul dari dalam diri seseorang yang mendengarkan ceramah ataupun pembabaran Dhamma dari orang lain dengan pikiran murni, sebagai bentuk perbuatan baik yang akan membawa manfaat apabila dapat dipraktikkan dalam aplikasi kehidupan sehari-hari, lebih baik lagi jika bisa dibagikan kembali kepada orang lain sehingga orang lain tersebut juga memperoleh manfaat, seperti Khujuttara yang mendengarkan Dhamma dari Sang Buddha dan kemudian membagikannya kembali kepada Samavati Vijjananda, 2008. Ditthujukamma Meluruskan pandangan salah Adalah meluruskan pandangan salah seseorang, atau memperbaiki pandangan-pandangannya sendiri, itulah dasar perbuatan baik yang patut dipuji. Dengan melakukan kesepuluh dasar perbuatan kebajikan sama dengan halnya memenuhi pengajaran Sang Buddha tentang “mengembangkan kebajikan”, inilah bentuk praktis dalam Ajaran Buddha yang kedua. Mengembangkan kebajikan dan Menghindari kejahatan dengan 4 empat Usaha Benar Sammapadhana Dalam rangka memperkuat praktik kita agar terus tumbuh dalam Ajaran Buddha, Sang Buddha telah mengajarkan metode 4 empat usaha benar Cattaro Sammapadhana, keempatnya memiliki 4 empat tujuan yang berbeda-beda Pācīnādi Sutta, yaitu Membangkitkan keinginan untuk tidak memunculkan kondisi-kondisi buruk yang tidak bermanfaat yang belum muncul; Membangkitkan keinginan untuk meninggalkan kondisi-kondisi buruk yang tidak bermanfaat yang telah muncul; Membangkitkan keinginan untuk memunculkan kondisi-kondisi bermanfaat yang belum muncul; Membangkitkan keinginan untuk mempertahankan, meningkatkan, dan memperluas kondisi-kondisi bermanfaat yang telah muncul, untuk memenuhinya melalui pengembangan. Metode empat usaha benar Saṃvara Sutta terdiri dari Usaha dengan mengendalikan Saṃvarappadhānaṃ, maknanya adalah mengendalikan diri untuk tidak memunculkan atau mencegah kualitas-kualitas buruk tidak bermanfaat yang belum muncul memenuhi tujuan pada poin A. Caranya dengan menjalankan pengendalian keenam indera mata, telinga, hidung, lidah, kulit badan, dan pikiran dengan tidak menggenggam atau melekat pada gambaran dan ciri-cirinya, sehingga tidak akan muncul kerinduan dan kesedihan yang dapat muncul akibat melekat pada keenam indera ataupun objek turunannya. Usaha dengan meninggalkan Pahānappadhānaṃ, maknanya adalah meninggalkan kualitas-kualitas buruk tidak bermanfaat yang telah muncul memenuhi poin B. Caranya dengan tidak membiarkan pikiran buruk yang telah muncul berupa pikiran keinginan inderawi, pikiran berniat buruk, dan pikiran mencelakai. Berupaya untuk melenyapkan pikiran-pikiran buruk tersebut adalah usaha benar dengan meninggalkannya. Usaha dengan mengembangkan Bhāvanāppadhānaṃ maknanya adalah memunculkan kualitas-kualitas baik dan bermanfaat yang belum muncul memenuhi poin C. Caranya adalah dengan melatih mengembangkan 7 tujuh faktor yang disebut 7 faktor pencerahan, yaitu Perhatian, penyelidikan fenomena, semangat, kegiuran batin, ketenangan batin, Samadhi, dan keseimbangan batin. Dengan demikian, maka kualitas-kualitas bermanfaat dapat muncul dan tumbuh pada seseorang. Usaha dengan melindungi Anurakkhaṇāppadhānaṃ maknanya adalah mempertahankan serta berupaya mengembangkan dan meluaskan kualitas-kualitas baik dan bermanfaat yang telah muncul memenuhi poin D. Caranya adalah dengan melindungi objek konsentrasi yang baik samādhinimittaṃ yang telah muncul dalam meditasi, dengan demikian cara ini ditempuh dalam meditasi. Dengan melatih ke empat usaha benar ini, maka kebaikan akan semakin berkembang dan kejahatan dapat ditekan semaksimal mungkin, dan memaksimalkan agar kejahatan tidak dapat timbul dan bertahan kuat di dalam diri seseorang di kemudian hari serta kebaikan akan terus tumbuh dan berkembang dalam diri seseorang. Demikianlah nilai kebaikan dalam Ajaran Buddha. *** DAFTAR PUSTAKA Dhammavuddho, Ven Hye Bhikkhu. 2008. Ajaran Buddha. Jakarta. Penerbit Dian Dharma. Vijjananda, Handaka. 2008. Bodhi – Samawati kekuatan cinta. Jakarta. Penerbit Ehipassiko Foundation. Ping, Tjhan Shao Penyunting. 2016. Kurikulum Dhamma Tingkat Satu. Edisi 1 Hak cipta oleh The Thai Buddhist Sangha Order, The Office of the Dhamma-Studies Management and Examination, Controller Under the Royal Patronage. Bandung. Penerbit THE BOARD COMMITTEE FOR DHAMMAYUT IN INDONESIA Vihara Vipassana Graha. Suttacentral Offline Legacy Version. 2005. Dīgha Nikāya. Diakses 19 Mei 2019 pukul 1300. _________ Online Legacy Version. 2005. Dīgha Nikāya. Diakses 19 Mei 2019 pukul 1300. _________ Offline Legacy Version. 2005. Saṃyutta Nikāya. Diakses 19 Mei 2019 pukul 1300. _________ Online Legacy Version. 2005. Saṃyutta Nikāya. Diakses 19 Mei 2019 pukul 1300. _________ Offline Legacy Version. 2005. Aṅguttara Nikāya. Diakses 19 Mei 2019 pukul 1300. _________ Online Legacy Version. 2005. Aṅguttara Nikāya. Diakses 19 Mei 2019 pukul 1300. U Jotalankara, Sayadaw. 2013. AJARAN-AJARAN DASAR BUDDHISME. Jakarta. Penerbit Yayasan Prasadha Jinarakkhita Buddhist Institute. Yoga Permana, I Putu. 2014, KBBI Diakses melalui aplikasi windows phone pada 10 Oktober 2018 2006.
soallatihan AGAMA BUDDHA kurikulum 2016. SOAL EVALUASI !!! 1. Agama Buddha tidak anti ilmu pengetahuan dan teknologi karena hal tersebut sebagai. a. sarana untuk mencapai kebahagiaan. b. bekal kehidupan yang baik bagi umat Buddha. c. ilmu yang pasti akan bermanfaat bagi orang lain. d. sesuatu yang seharusnya diperjuangkan dalam
Ilustrasi Buddhis Media3 Macam Perbuatan Baik Succarita dalam Agama BuddhaBuddhis Media. Pada kesempatan kali ini Buddhis Media akan berbagi lanjutan artikel sebelumnya. Agama Buddha mengenal adanya perbuatan baik kusala kamma dan perbuatan buruk akusala kamma. Sebuah ajaran yang sangat masuk akal dan masuk nalar pula. Sang Buddha pernah bersabda bawasannya barang siapa menanam demikianlah pula akan memetic hasilnya. Perbuatan Baik succarita Tiga macam perbuatan baik succarita terdiri dari 3 macam yaitu perbuatan baik melalui badan jasmani kaya succarita, perbuatan baik melalui ucapan vaci succarita dan perbuatan baik melalui pikiran mano succarita. Tiga Macam Kaya Succarita Perbuatan baik melalui badan jasmani meliputi melatih diri menghindari pembunuhan makhluk hidup, melatih diri menghindari pengambilan barang yang tidak diberikan, dan melatih diri menghindari perbuatan asusila. Empat Macam Vaci Succarita Perbuatan baik melalui ucapan meliputi melatih diri menghindari ucapan bohong, melatih diri menghindari memfitnah, melatih diri menghindari kata-kata kasar, melatih diri menghindari omong kosong. Tiga Macam Mano Succarita Perbuatan baik melalui ucapan melipti tidak serakah, tidak memiliki kemauan jahat, dan melatih pandangan benar sesuai Dhamma. Dhamma yang singkat ini semoga dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan kepada semua makhluk hidup. Sadhu, Sadhu, SadhuIKUTI BERITA & ARTIKEL BUDDHIS LAINNYA DI GOOGLE NEWS
1 Paramattha Dhamma (istilah dari hakekat yang sesungguhnya) 2. Sammuti Dhamma (istilah yang merupakan kesepakatan umum untuk bersosialisasi) Contoh: dalam Paramattha Dhamma, yang namanya anjing, kambing, singa tidak ada bedanya, terdiri dari bathin dan jasmani, berproses. Anjing, kambing, dan singa itu bukan milik kita.
Monday, January 02, 2006 10 Perbuatan Baik Kusala Kammapatha Di dalam konsep buddhis, Ada 10 perbuatan baik yang apabila dilakukan akan lebih cepat berbuah karma Berdana Dana2. Bermoral Sila3. Meditasi Bhavana4. Menghormat orang yang patut dihormati Apacayana5. Melayani orang yang patut dilayani Veyyavacca6. Pemberian jasa Pattidana7. Turut bahagia atas kebaikan orang lain Pattanumodana8. Mendengarkan Dhamma Dhamma Savanna9. Membabarkan Dhamma Dhamma Desana10. Mengarahkan pada pandangan benar Ditthijju kamma
OIGr. j7d4t2g489.pages.dev/77j7d4t2g489.pages.dev/409j7d4t2g489.pages.dev/85j7d4t2g489.pages.dev/85j7d4t2g489.pages.dev/280j7d4t2g489.pages.dev/201j7d4t2g489.pages.dev/194j7d4t2g489.pages.dev/175
10 perbuatan baik dalam agama buddha