Informasi tentang pembagian berbagai macam macam majelis taklim mengacu kepada Pedoman Majelis Ta’lim Draft Modul Pembinaan dan Kurikulum Majelis Ta’lim Kementerian Agama RI Direktorat Jenderal Bimas Islam Direktorat Penerangan Agama Islam tahun 2012. – assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, disini akan diulas tentang berbagai bentuk dan macam macam majelis taklim yang ditinjau dari segi jamaah, dilihat dari organisasi, dan lokasi tempat pelaksanaannya. Berikut pembagiannya. Bentuk Majelis Taklim Berdasarkan Jamaah Pembagian macam macam majelis taklim dari segi jamaah ini berupa pengelompokan macamnya mengacu kepada jenis kelamin, usia bahkan profesi dari jamaah yang menjadi anggotanya. hadirin kegiatan khataman dan pengajian di PP Banu Salamah Dibawah ini macam majelis taklim berdasarkan jamaahnya. Majelis Taklim Kaum Ibu / Muslimah / Perempuan Kebanyakan jamaah majelis taklim adalah ibu ibu atau jamaah perempuan, baik itu dikota maupun didesa, pelaksanannya dapat menetap di satu lokasi semisal masjid atau mushola, bisa juga dengan keliling dari rumah kerumah. Ada yang materinya sporadis tergantung pengisi atau mubaligh yang menjadi pembicara, ada juga dengan manajemen yang lebih modern dengan tema yang telah tersusun rapi. Jadwal majelis taklim seperti ini bisa bersifat mingguan atau bulanan, bisa dilaksanakan ba’da sholat isya atau waktu yang lain sesuai kesepakatan anggota yang di eksekusi oleh pengurusnya. Majelis Taklim Bapak bapak atau Laki laki Biasanya majelis taklim khusus bapak bapak lebih bersifat terarah dalam kegiatannya, semisal didahului dengan mengaji dan pembahasan agama serta tema pengajian yang lebih spesifik dan mendalam pembahasannya, walaupun ada juga yang sporadis sebagaimana pengajian ibu ibu. Kebanyakan di kampung utamanya yang kental dengan nuansa NU hal yang lumrah dalam pengajian ini berupa tahlilan dan baca surat yasin kemudian diikuti sedikit tambahan siraman rohani dari mbah kiai atau siapa yang biasanya mendapat kesempatan untuk memberikan ceramah. Majelis Taklim Kaum Remaja atau Pemuda Paling lumrah sebagai penggerak kegiatan pengajian remaja adalah para remaja dan pemuda aktivis masjid, isiannya lebih bersifat kekinian dan menunjang peningkatan semangat para remaja untuk semakin dekat dengan masjid. Bukan hanya melulu mengenai bidang agama, dapat juga kegiatan pengajian ini diisi dengan pelatihan pembuatan website atau blog dan ketrampilan bagi para remaja putrid termasuk kursus kursus lain yang bermanfaat, Tentunya keseluruhan kegiatan ini masih dalam koridor kegiatan syiar Islam. Majelis Taklim Campuran Bapak Bapak Ibu Ibu Hal yang lazim adalah keberadaan majelis taklim yang mengakomodasi bapak bapak atau ibu ibu, biasanya pasangan suami istri yang aktif pengajian juga mengajak anak untuk turut serta menghadiri. Model majelis taklim ini mudah ditemukan pada majelis taklim di kampung maupun tempat kerja dimana tidak dipilah anggota jamaahnya berdasarkan jenis kelamin. Majelis Taklim Selebritis Kalangan Artis Pengajian ini mengacu kepada jamaahnya yang berprofesi sebagai artis maupun penyanyi yang lalu lalang di dunia infotaintment pada televise. Yang menjadi nara sumber atau penceramah kebanyakan juga dari kalangan dai yang selebritis alias terkenal di pertelevisian. Itulah macam macam majelis taklim ditinjau dari segi jamaah yang menjadi anggotanya. Majelis Taklim ditinjau dari Organisasinya Pembagian bentuk majelis taklim ini mengacu kepada organisasi yang menaunginya, baik itu berupa badan hokum atau yang lain. Berikut adalah macam macam majelis taklim dilihat dari organisasi yang menyelenggarakan. Majelis Taklim Biasa tanpa legal formal Mayoritas majelis taklim utamanya di kampung kampung tidak memiliki organisasi resmi, pengajian ini dilaksanakan tanpa memandang apakah organisasi atau dari ormas mana. Anggotanya kebanyakan adalah masyarakat dalam satu lingkup yang rumahnya berdekatan, sehingga dapat disimpulkan model majelis taklim tanpa legal formal ini lebih bersifat karena kedekatan lokasi tempat tinggal. Majelis Taklim Berbadan Hukum jamaah majelis taklim ilustrasi Pada taraf lebih baik yaitu adanya legal formal majelis taklim yang memiliki Badan Hukum Yayasan, biasanya ada orang kaya yang memiliki sumber daya keuangan baik yang mendanai kegiatan pengajian. Hampir sama sifatnya dengan MT tanpa yayasan dalam karakter jamaahnya yaitu cenderung tinggal berada di sekitar lokasi tempat pengajian. Majelis Taklim Berbentuk Ormas Seperti diketahui, dua ormas Islam besar di Indonesia adalah NU dan Muhammadiyah, kedua lembaga ini biasanya memiliki jadwal pengajian yang disusun sebagai tempat untuk mengaji dan dikelola oleh para pengurusnya. Ada juga semisal pengajian rutin di hari minggu milik MTA yang hampir selalu diisi oleh Ahmad Sukina sebagai pembicaranya. Masih banyak lagi majelis taklim yang berada dibawah ormas tarbiyah dengan kajian rutinnya dapat masuk dalam kategori ini. Jamaah pengajian ini tentunya telah spesifik dan memiliki semangat yang lumayan tinggi untuk mendatangi majelis taklim, karena keberadaan lokasi pengajian yang tidak selalu dekat. Majelis Taklim dibawah Ormas dan Orsospol Merupakan majelis taklim yang bertujuan untuk menguatkan simpatisannya dalam beragama atau menggaet militansi mereka melalui pengajian. Di PDIP ada baitul muslimin entah ada pengajian rutin atau tidak atau zaman dahulu kala ada majelis taklim al Hidayah, tentunya pengajian ormas atau orsospol ini kebanyakan jamaahnya tidak selalu berdekatan rumah, banyak yang jauh jauh datang karena sebagai simpatisan dari partai politik. Majelis Taklim dibawah Pemerintah Berupa majelis taklim yang berada dibawah pemerintah baik Desa Kecamatan ataupun Kabupaten, seperti MTNI Majelis Taklim Nurul Iman yang dihadiri oleh pihak Kecamatan, Kantor Urusan Agama, Polsek, Koramil maupun dari desa desa yang berada dibawah lingkup Kecamatan dimaksud. Itulah berbagai macam majelis taklim ditinjau dari segi Badan Hukum Majelis Taklim Berdasarkan Tempat Satu lagi atau yang terakhir dari macam macam majelis taklim yaitu pengelompokan majelis taklim berdasarkan tempat atau lingkup kegiatan. Majelis Taklim Masjid dan Mushola Pembagian kelompok pengajian ini didasarkan pada pelaksanaan pengajian yang dilakukan pada masjid atau mushola. Umumnya takmir masjid atau pengurus mushola yang mengurus perihal jadwal hari tanggal serta jatah warga yang menjamu para jamaah. Termasuk juga pencarian nara sumber ataupun ustadz yang mengisi siraman rohani. Majelis Perkantoran dan Sekolah Tempat kerja atau sekolah menjadi acuan pengelompokannya meskipun pelaksanaan kegiatan tidak selalu dilakukan dikantor atau sekolahan. Pelaksanaan dapat dilakukan berkeliling dari rumah kerumah karyawan dan pimpinan maupun guru kepala sekolah. Ada juga yang dilaksanakan di masjid kompleks masjid atau sekolahan. Majelis Taklim perhotelan Bagi kalangan jetset maupun artis, akan lebih praktis dan mudah dalam mengurus kegiatan ini di hotel, mereka tinggal bayar biaya keseluruhan kemudian duduk manis mendengarkan pak ustadz berceramah. Tidak bingung dengan snack maupun makanan serta tidak memikirkan membersihkan sisa sisa setelah rampung pengajian. Apalagi sudah ada hotel syariah yang tentu juga memiliki paket pengajian. Majelis Taklim Pabrik dan Industri Keberadaan majelis taklim ini karena persamaan profesi, para buruh kemudian mendirikan kegiatan pengajian yang dapat dilakukan di masjid pabrik atau ditempat yang telah disepakati. Tentunya pengajian ini dilaksanakan diluar jam kerja mereka sebagai buruh atau pegawai administrasi pada pabrik. Majelis Taklim Kompleks Perumahan Saat ini menjamur kompleks perumahan karena adanya perpindahan rumah karena tuntutan pekerjaan maupun harga tanah yang melambung tinggi. Ada pengajian kompleks yang dilakukan keliling dari rumah ke rumah warga, adapula pelaksanaanya dengan memanfaatkan ruangan untuk aktivitas warga. Atau dapat bergabung dengan model pengajian di masjid atau mushola dekat kompleks perumahan. Majelis Taklim Perkampungan Seperti namanya, majelis taklim ini berada di komunitas perkampungan warga, sebagaimana MT di Kompleks perumahan, dilaksanakan dengan keliling dari rumah kerumah atau menetap di salah satu mushola atau masjid tempat warga berjamaah. Entah kenapa ada juga model arisan yang nanti mendapatkan arisan maka dapat jatah ketempatan atau jatah menjamu makanan ringan para jamaah pengajian. Rangkuman ketua, sekretaris, bendahara majelis taklim ilustrasi Itulah macam macam majelis taklim yang ditinjau dari segi; Jamaahnya;Organisasinya; danTempatnya. Macam macam majelis taklim berdasarkan pembagian diatas Majelis taklim ditinjau dari segi jamaahnya; MT Kaum Ibu Muslimah PerempuanMT Bapak bapakMT RemajaMT Campuran Ibu BapakMT Selebritis. Majelis Taklim ditinjau dari Organisasinya MT Biasa tanpa legal formalMT Berbadan Hukum YayasanMT berbentuk ormasMT dibawah ormas dan orsospolMT dibawah pemerintah Majelis Taklim dilihat dari Tempatnya MT Masjid dan MusholaMT Perkantoran dan SekolahanMT PerhotelanMT Pabrik dan IndustriMT Kompleks PerumahanMT Perkampungan Semoga menambah wawasan dalam pengelompokan macam dan jenis majelis taklim, sugeng siang, wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Selama berjalannya kegiatan majelis taklim ini honor para guru ngaji (mubaligh) hanya berasal dari sumbangan sukarela jama’ah ibu-ibu dan orang tua murid. Pengurus majelis taklim belum mampu menyediakan fasilitas pendukung seperti alat transportasi kepada para guru ngaji (mubaligh) dalam
Artinya “Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barang siapa memaafkan dan berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat maka pahalanya dari Allah swt. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim”. C. Majelis Taklim Menurut akar katanya, istilah majelis taklim tersusun dari gabungan dua kata yaitu kata majelis yang berarti tempat dan dan taklim yang berarti tempat pengajaran atau pengajian bagi orang-orang yang ingin mendalami ajaran-ajaran Islam sebagai sarana dakwah dan pengajaran agama. Majelis taklim adalah salah satu lembaga pendidikan diniyah non formal yang bertujuan meningkatkan keimanan 31 Rosihon Anwar, Akhlak Tasawuf, Bandung CV Pustaka Setia, 2010, hlm 96 dan ketaqwaan kepada Allah swt dan akhlak mulia bagi jamaahnya, serta mewujudkan rahmat bagi alam Dalam Insiklopedia Islam dikatakan bahwa majelis adalah suatu tempat yang didalamnya berkumpul sekelompok manusia untuk melakukan aktivitas atau Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia majelis adalah pertemuan dan perkumpulan orang banyak atau bangunan tempat orang Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa majelis taklim adalah suatu tempat atau bangunan untuk berkumpulnya banyak orang yang ingin memperdalam ajaran Islam. Menuntut ilmu itu tidak hanya dilakukan oleh anak-anak saja, melainkan juga orang tua. Para orang tua yang disibukkan oleh pekerjaan tentu tidak dapat menambah ilmu yang diharapkannya dari lembaga pendidikan formal. Selain faktor usia dan waktu, juga mereka akan berfikir ulang akan faktor keuangan yang mereka miliki. Menyikapi permasalahan tersebut, tentu para orang tua akan mencari jalan alternatif untuk dapat menimba ilmu dan memperdalam ilmu agama. Orang tua tidak hanya dapat memperoleh pendidikan formal saja, tetapi juga dapat memperoleh melalui jalur pendidikan non-formal. Salah satu pendidikan non-formal yang masih eksis sampai sekarang yaitu majelis 32 Hanny Fitriyah DKK, Manajemen dan Silabus Majelis Taklim, Jakarta Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta, 2012, hlm 12 33 Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, ed Majelis, Ensiklopedia Islam, Jakarta Ichtiar Baru Van Hoeve, 1994, hlm 121 34 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta Balai Pustaka, 1998, hlm 667 35 Badrus Zaman dan Munawaroh, Peran Majelis Taklim Dalam Meningkatkan Pemahaman Keagamaan Masyarakat, Jurnal Penelitian Institut Agama Islam Negeri Salatiga, Vol 14, No 2, Agustus 2020, hlm 372 Keberadaan majelis taklim dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan perilaku keagamaan, baik yang berakitan dengan ibadah mahdhoh maupun ghoir mahdhoh, seperti shodaqoh, infak, tolong menolong, dan silaturahmi. Dalam hal ini, pengurus majelis taklim dapat memberikan bimbingan dan penjelasan tentang tatacara pelaksanaan ibadah sesuai dengan ketentuan syariat 1. Fungsi dan Tujuan Majelis Taklim Tuty Alawiyah merumuskan bahwa tujuan majelis taklim dari segi fungsi yaitu a. Berfungsi sebagai tempat belajar, maka tujuan majelis taklim adalah menambah ilmu dan keyakinan agama yang akan mendorong pengalaman agama. b. Berfungsi sebagai tempat kontak sosial, maka tujuannya adalah silaturahmi. c. Berfungsi mewujudkan minat sosial, maka tujuannya adalah meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan rumah tangga dan lingkungan 2. Metode Majelis Taklim Menurut M Arifin, ada beberapa metode yang diterapkan oleh majelis taklim yaitu a. Majelis taklim yang diselenggarakan dengan metode ceramah. Metode ini dilakukan dengan dua cara yaitu pertama ceramah 36 Fatma Inayah 2018, Pengaruh Keaktifan Mengikuti Majelis Taklim Abudzar Al-Ghifari Terhadap Perilaku Keagamaan Ibu-Ibu Dusun Boyolali Kecamatan Batanghari, Skripsi, Lampung Institut Agama Islam Metro 37 Tutty Alawiyah, Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Taklim, Bandung Mizan, 1997, cet-1, hlm 78 umum, dimana pengajar atau ustadz bertindak aktif dengan memberi pelajaran atau ceramah, sedangkan peserta pasif. Yang kedua, ceramah terbatas, dimana biasanya terdapat kesempatan untuk tanya jawab. Jadi, antara pengajar dan peserta atau jamaah ada timbal balik atau sama-sama aktif b. Majelis taklim yang diselenggarakan dengan metode halaqooh. Dalam hal ini pengajar atau ustadz memberikan pelajaran biasanya dengan memegang suatu kitab tertentu. c. Majelis taklim yang diselenggarakan dengan metode mudzakarah, metode ini dilaksanakan dengan cara tukar menukar pendapat atau diskusi mengenai suatu masalah pendapat atau diskusi masalah yang disepati untuk diabahas d. Majelis taklim yang diselenggarakan dengan metode campuran, artinya majelis taklim menyelenggarakan kegiatan pendidikan atau pengajian tidak dengan satu macam metode saja melainkan dengan berbagai metode secara D. Kerangka Berpikir Kerangka pemikiran merupakan pandangan atau model pola pikir yang menunjukkan permasalahan yang akan diteliti, yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui Majelis Taklim Nurul Falah merupakan salah satu lembaga pendidikan non formal yang membantu masyarakat untuk lebih 38 M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta Bumi Aksara, 2005, cet 2. Hlm 10 39 Sugiono, Metode Penelitian Admiinistrasi dilengkapi dengan Metode R & D, Bandung Alfabeta, 2006, hlm memahami agama Islam. Masyarakat atau individu yang bermasalah dalam hal pengetahuan agama sehingga berujung pada perilaku keagamaan yang kurang baik dalam kesehariannya, maka hal ini perlu adanya bimbingan agama agar dapat meningkatkan perilaku keagamaan. Penelitian ini untuk mengetahui proses pelaksanaan bimbingan agama dalam meningkatkan perilaku keagamaan para jamaah di Majelis Taklim Nurul Falah, dan apakah bimbingan agama tersebut dapat meningkatkan perilaku keagamaan jamaah Majelis Taklim Nurul Falah. 43 BAB III GAMBARAN UMUM MAJELIS TAKLIM NURUL FALAH A. Sejarah Singkat Majelis Taklim Nurul Falah Majelis Taklim Nurul Falah berdiri pada tanggal 12 Juni 2006. Majelis taklim ini berawal dari usulan beberapa ibu-ibu salah satunya ibu Muryanah karena tidak adanya bimbingan agama di Desa Kaliasin dan kurangnya pemahaman agama masyarakat sehingga berimbas pada perilaku keagamaan masyarakat yang kurang baik, dan kurangnya pembelajaran mengenai cara membaca Al-Qur’an yang baik. Karena tidak adanya bimbingan agama di desa ini maka beberapa ibu-ibu yang sadar akan pentingnya ilmu agama mereka mengikuti bimbingan agama di luar desa, setelah berlangsung beberapa tahun akhirnya mereka berinisiatif untuk menderikin Majelis Taklim agar masyarakat disini bisa mengikuti bimbingan agama. Atas dasar itulah maka dibentuknya Majelis Taklim Nurul Falah, sebagai tempat berkumpulnya masyarakat untuk mendalami pengetahuan ilmu 1 Data Profil Majelis Taklim Nurul Falah Desa Kaliasin Kabupaten Tangerang Mempelajari Ilmu Tajwid, pembacaan Al-Qur’an,memaknai bacaan Al-Qur’an, aqidah, ilmu akhlak dan sejarah Islam, fiqih ibadah, muamalah atau ekonomi Islam, muakahat, dan membangun rumah tangga sesuai syari’at Islam dengan berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist serta didukung dengan Kitab Kuning seperti Kitab Fathul Mu’in, Kitab Uqudulujain dan lainnya B. Profil Lembaga Majelis Taklim Nurul Falah 2 Ustadzah Tanah Wakaf 50 Jamaah 400m2 Kegiatan yang sudah berjalan 1. Bimbingan Agama 2. Bimbingan Al-Qur’an 3. Ziarah kubur para wali 4. PHBI 5. Khataman Al-Qur’an tahunan 6. Santunan Yatim. C. Visi dan Misi Visi dan Misi Majelis Taklim Nurul Falah yaitu menjadikan jama’ah majelis taklim yang berakhlakul karimah, mampu mengamalkan ajaran Al-Qur’an dan Hadist, dan memberantas buta huruf Al-Qur’an. Adapun untuk misinya yaitu 1. Pemberian materi yang berpedomankan Qur’an dan Al-Hadist 2. Menanamkan dasar-dasar keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt dan RasulNya 3. Ikut serta dalam kegiatan-kegiatan keagamaan yang ada di majelis taklim 4. Mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam keluarga maupun dalam D. Struktur Organisasi Struktur organisasi sangatlah penting dalam suatu perkumpulan tidak terkecuali dengan Majelis Taklim. Demi tercapainya visi misi dari majelis taklim tersebut dan terlaksananya kegiatan yang baik dan terarah, maka dibentuklah struktur organisasi guna mengatur kegiatan, tujuan dan kondisi finansial dari Majelis Taklim Nurul Falah. 1. Ketua Ibu Muryanah 2. Wakil Ketua Ibu Hanjar 3. Sekretaris Ibu Maemunah 4. Bendahara Ibu Fitri Amalia3 E. Program Kegiatan Adapun beberapa program kegiatan di Majelis Taklim Nurul Falah yaitu Bimbingan Agama, Bimbingan Al-Qur’an, Ziarah Kubur, PHBI, santunan anak yatim, khataman Al-Qur’an setiap bulan Ramadhan. 2 Data Profil Majelis Taklim Nurul Falah Desa Kaliasin Kabupaten Tangerang 3 Data Profil Majelis Taklim Nurul Falah Desa Kaliasin Kabupaten Tangerang Pada penelitian yang peneliti lakukan di Majelis Taklim Nurul Falah ini terdapat perbedaan dari segi pelaksanaanya, dikarenakan penelitian ini dilakukan ditengah wabah covid-19. Perbedaannya dari segi kehadiran para jamaah, sebelum adanya wabah virus corona jumlah kehadiran para jamaa’ah bisa full anggota, kini sedikit berkurang menjadi setengahnya. Pelaksanaan pengajian juga menerapkan protokol kesehatan yaitu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. F. Pembimbing Agama Pembimbing agama di Majelis Taklim Nurul Falah terdapat 2 orang, yaitu Ustadzah Hj. Masitoh dan Ustadzah Maryati, beliau adalah seorang ustadzah yang memahami ilmu agama dan mempunyai akhlak yang sesuai dengan ilmu yang dimilikinya. Beliau memberikan penjelasan kepada para jamaah yang berisikan berbagai macam ajaran Islam yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadist. Pembimbing agama menyampaikan dakwah dan juga melakukan evaluasi terhadap para jamaah, contohnya ketika sedang membahas materi tata berwudhu. Beliau mempraktekan langsung tata cara berwudhu yang benar, dan juga dalam setiap pertemuan sebelum melanjutkan kemateri lain beliau memastikan terlebih dahulu bahwa para jamaah sudah memahami materi sebelumnya, sehingga beliau selalu mengulang materi agar para jamaahnya benar-benar paham dengan materi yang disampaikan sehingga tercapai tujuan bimbingan agama tersebut. Materi yang disampaikan selain berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadist juga didukung dengan Kitab Kuning. Untuk bimbingan Al-Qur’an ibu Ustadzah Maryati memberikan penjelasan makna dan arti dari surat yang sedang dibahas dan menjelaskan tajwid dari ayat tersebut. Selain itu, pembimbing agama juga membuka diri untuk para jamaahnya jika ada suatu permasalahan atau kesulitan untuk bertanya secara pribadi datang kerumahnya ataupun melalui sambungan telepon, jika memang suatu permasalahan atau kesulitan tersebut dirasa banyak yang menghadapi maka pembimbing agama akan sedikit menjelaskan dalam forum pengajian tetapi tetap dengan cara tidak membuka identitas jamaah yang bertanya secara pribadi kepadanya. 48 BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Identifikasi Informan Adapun dalam penelitian ini subjek penelitian berjumlah sembilan orang. Dua orang pembimbing agama atau guru yaitu ibu ustadzah hj. Masitoh dan Ustadzah Maryati, ketua majelis taklim dan enam jamaah berikut adalah pemaparan mengenai gambaran umum informan dalam penelitian ini. 1. Ibu Ustadzah Hj Masitoh Ibu Utadzah Hj. Masitoh adalah seorang pembimbing agama, dan penceramah agama. Beliau lahir di Tangerang, 06-07-1972 dan beliau tinggal di Kp Cayur, 04/01, Rancailat, Kresek Tangerang-Banten. Beliau memiliki pengetahuan agama yang cukup luas, walaupun beliau tidak duduk dibangku kuliah tetapi semangat beliau untuk belajar dan mencari ilmu patut dijadikan contoh. Riwayat pendidikan beliau yaitu hanya sampai SD, tetapi setelah itu beliau Pesantren di daerah Leuwiliang Bogor pimpinan Ibu Hj Sukarsih, lanjut lagi di Pesantren Pandeglang pimpinan Kyai H. Bustomi dan Kyai H. Rohidi, kemudian lanjut lagi di daerah Sasak Serang pimpinan Kyai H. Suhemi. Beliau dikenal sebagai penceramah yang tegas terutama tentang ibadah wajib, tetapi dibalik ketegasan beliau tersimpan jiwa humoris. Beliau juga sangat perduli terhadap jamaah, jika ada jamaah yang beberapa minggu tidak masuk pengajian beliau pasti menanyakan keberadaannya, jika ada jamaah yang sakit beliau juga menyarankan untuk bersilaturahmi sekaligus menjenguk jamaah tersebut. Dalam menyampaikan materi beliau memilih kosa kata yang mudah dimengerti, agar para jamaah mudah memahami apa yang disampaikan. Ibu Hj Masitoh juga selain menjadi pembimbing di Majelis Taklim Nurul Falah, beliau menjadi guru pengajian di beberapa tempat yang totalnya ada 14 Majelis Taklim yang ia datangi di antaranya, daerah Mauk, Rajeg, Palis, Pagenjahan Kronjo, Mekar Baru. 2. Ustadzah Maryati Ustadzah Maryati adalah seorang pembimbing agama yang khusus dalam materi pembacaan AL-Qur’an beserta makna dan tajwidnya. Beliau dikenal sebagai keluarga Qori dan Qoriah, karena suami dan anak-anaknya merupakan Qori dan Qoriah semua. Beliau juga terkenal ustadzah yang sangat ramah dan rendah hati. Ustadzah Maryati mempunyai 3 orang anak, yaitu dua perempuan dan satu laki-laki. Beliau tinggal tidak jauh dari Majelis Taklim Nurul Falah. Beliau bergabung di Majelis Taklim Nurul Falah sudah lebih dari 10 tahun yang lalu. 3. Ibu Muryanah Ibu Muryanah merupakan ketua Majelis Taklim Nurul Falah yang lahir di Tangerang yang berusia 65 tahun dan menjadi ketua periode 2015-2021, rumah beliau tidak jauh dari majelis kurang lebih berjarak 100m. Menjadi ketua majelis taklim merupakan suatu tanggung jawab yang besar, karena suatu organisasi akan menjadi baik jika kepengurusannya pun baik. Ibu Muryanah juga harus menjaga sikap dan perilakunya agar menjadi contoh bagi para jamaah yang lain. 4. Ibu Fitri Amalia Ibu Fitri Amalia merupakan salah satu pengurus dari Majelis Taklim Nurul Falah, beliau lahir di Tangerang, 12-02-1978 beliau salah satu anak dari ibu Muryanah. Beliau bergabung di kepengurusan Majelis Taklim kurang lebih sudah 6 tahun. Ibu Fitri Amalia adalah seorang ibu rumah tangga, tetapi beliau mempunyai usaha rumahan yaitu membuat kue kering yang dijual di warung-warung terdekat. Bukan hal yang mudah bagi ibu Fitriyah menjadi bendahara umum yang memegang kendali keuangan majelis taklim. 5. Ibu Hanjar Ibu Hanjar merupakan salah satu jamaah majelis taklim yang sudah cukup lama bergabung mengikuti pengajian. Beliau juga mengikuti peresmian Majelis Taklim Nurul Falah, salah satu jamaah terlama di Majelis Nurul Falah. Beliau juga aktif di kantor desa sebagai BPD. 6. Ibu Wiwi Setiarini Ibu Wiwi merupakan salah satu jamaah majelis taklim yang sudah cukup lama bergabung mengikuti pengajian ini. Beliau lahir di Tangerang, 16 Oktober 1976, seorang ibu rumah tangga yang mempunyai 3 anak perempuan. Beliau juga mempunyai usaha kecil-kecilan dirumah sebagai penjual kue kering atau pun basah. Beliau sudah mengikuti pengajian selama kurang lebih 10 tahun, karena itu lah penulis memilih ibu Wiwi sebagai salah satu informan. 7. Ibu Maemunah Ibu Maemunah merupakan salah satu jamaah majelis taklim Nurul Falah yang juga sudah cukup lama kurang lebih 7 tahun yang lalu. Rumah beliau tidak jauh dari Majelis Taklim Nurul Falah, dan beliau juga sering mengikuti kegiatan-kegiatan di majelis. 8. Rosida Ibu Rosidah seorang ibu rumah tangga yang merupakan salah satu jamaah Majelis Taklim Nurul Falah kurang lebih 5 tahun yang lalu. Rumah beliau juga tidak jauh dari Majelis Taklim dan beliau aktif dalam kegiatan Majelis Taklim. 9. Siti Julaeha Ibu Julaeha atau sering dipanggil Ibu Eha yang usia nya memang terpaut lebih muda yang lahir di Tangerang, 10 Desember 1985, tetapi beliau sangat aktif di pengajian semenjak beliau menikah kurang lebih 6 tahun yang lalu. B. Temuan Penelitian Setelah memperoleh data dari informan, penulis mendapatkan temuan-temuan lapangan, sebagai berikut 1. Hambatan dalam Proses Penelitian Hambatan dalam melakukan penelitian ini yang dialami oleh penulis karena sedang maraknya terkait penyebaran Virus Covid-19 sehingga proses Bimbingan Agama di Majelis Taklim Nurul Falah sedikit mengurangi aktivitas upaya pengendalian penyebaran Virus Covid-19, tetapi Bimbingan Agama tetap berjalan setiap minggunya dengan menggunakan protokol kesehatan. Tetapi, tetap saja dari segi jamaah tidak penuh seperti biasanya. Selain itu, desa tersebut pun sempat lockdown selama dua minggu atas maklumat dari kepala desa setempat dikarenakan banyaknya masyarakat yang terpapar Covid-19. Hal itu menjadi salah satu penghambat dalam penulisan penelitian ini untuk mendapatkan data-data, mengobservasi, dan mewawancarai informan. 2. Kurangnya Pemahaman Keagamaan di Desa Kaliasin sehingga Berdampak pada Perilaku Keagamaan Permasalahan yang terjadi di masyarakat adalah kurangnya pemahaman keagamaan yang berdampak pada perilaku keagamaan. Mereka masih percaya terhadap tahayul dan ilmu-ilmu ghaib, serta masih banyak juga mereka yang masih bermain judi dan masih ada beberapa warga disana tersandung dalam kasus narkoba. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya pemahaman agama sehingga berdampak pada perilaku keagamaan atau tingkah laku yang dilarang oleh agama. Tidak sedikit masyarakat khususnya laki-laki ketika menuju waktu sholat bahkan adzan sudah berkumandang mereka tidak langsung bergegas ke masjid, begitupun ibu-ibu disana masih lebih mementingkan berkumpul dengan tetangga padahal sudah terdengar suara adzan. “Masyarakat disini memang mayoritas pekerja pabrik, ada juga yang petani. Jika dibilang pemahaman agama di Desa Kaliasin ini kurang, ya memang bisa dikatakan kurangnya pemahaman agama. karena mereka masih percaya akan takhayul, contohnya ketika ingin mendapatkan pekerjaan terkadang mereka mendatangi “dukun” mungkin ya kalau bahasa yang mudah dipahami. Mereka mendatanginya agar ketika sedang tes dilancarkan dan sehingga mereka dapat diterima di perusahaan tersebut. Dalam hal sholat berjamaah juga sangat sedikit sekali yang melaksanakan sholat berjamaah dimasjid, bahkan terkadang hanya terdapat dua atau tiga orang saja. ”1 1 Wawancara pribadi dengan Ibu Muryanah pada tanggal 20 Maret 2021 Dari pernyataan diatas bahwa, sebagian masyarakat sekitar khususnya jamaah Majelis Taklim Nurul Falah masih banyak yang belum mempunyai pemahaman agama yang baik sehingga mereka masih lalai akan kewajiban mereka kepada Allah Swt. Selain itu, disana juga masih terdapat warga yang bermain kartu pada malam hari, hal ini diungkapkan oleh Ibu Fitri bahwa “Bapak bapak di Desa Kaliasin ini khususnya sekitar majelis taklim memang masih terlihat yang bermain kartu pada malam hari. Saya pernah memergokinya, walaupun mereka mengatakan tidak memakai uang hanya sekedar hiburan saja. Makanya saya berharap suatu saat nanti ada bimbingan agama khusus untuk bapak-bapak dan remaja”2 Pada dasarnya, permasalahan yang terjadi terlihat dari latar belakang dan lingkungannya. Karena pada saat melakukan observasi dan wawancara penulis mendapatkan jawaban dari salah satu jamaah yang tetangganya masih sering ikut bermain kartu di malam hari, jamaah tersebut yaitu ibu Rosida 3cdE2Pe.